Vibriosis Ikan – Penyakit vibriosis yang terjadi pada udang budidaya terjadi hampir sepanjang tahun, akan tetapi hal itu terjadi berhubungan dengan stress akibat penanganan yang kurang baik, perubahan cuaca yang terlalu ekstrim ataupun kepadatan tebar benih yang tinggi. Tingkat kematian ikan pada stadia larva hingga ukuran fingerling yang terserang bakteri ini cukup besar yaitu mencapai angka 80-90%.
Jika udang terserang vibriosis maka akan diindikasikan dengan nekrosis dan pada bagian mulutnya mengalami kehitaman karena kolonisasi bakteri pada eshopagus dan juga mulut. Vibrio tidak memiliki sifat invasif, yang mana tidak akan masuk dan menyerang ke dalam sirkulasi darah akan tetapi bakteri ini akan menetap di usus dan akan mengakibatkan gastritis pada manusia.
Jika vibriosis menyerang pada ikan dewasa akan ditandai dengan warna kulitnya yang kusam dan nafsu makan akan berkurang dan bahkan akan kehilangan nafsu makan, latergi dan hemoragi yang terjadi dipangkal sirip dengan fin rot yaitu kerusakan pada kulit ikan dengan bagian tepi berwarna merah atau putih yang disebabkan karena terinfeksi jamur. Kemudian pada dinding abdomen, jantung, organ visceral dan kulit akan terjadi hemoragi difus, membengkak, distensi abdomen dengan asites.
Untuk mencegah terjadinya serangan vibrio maka harus dilakukan penebaran probiotik untuk mempertahankan kualitas perairan, melakukan penanganan sesuai prosedur, mengurangi kapasitas teknik padat tebar, dan vaksinasi.
Vrisda